Senin, 28 Oktober 2013

Menulis Berita 5w+1h


Menulis Berita 5w+1h 

Bermanfaat didalam membuat sebuah berita ada unsur-unsur yang perlu di parhatikan yaitu 5W + 1H.unsur ini adalah untuk mengetahui dengan tepat apa yang akan disiarkan atau disampaikan dalam bentuk berita.1. W1 = Whatini adalah untuk menanyakan tentang apa yang akan kita tulis, tema apa yang akan diangkat dalam berita, atau hal apa yang akan dibahas dalam berita tersebut.2. W2 = Whoadalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. unsur siapa selalu menarik perhatian pembaca, apalagi manusia yang menjadi objek berita itu adalah seorang yang aktif di bidangnya.Unsur SIAPA ini harus dijelaskan dengan menunjukkan cirri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan, alamat serta atribut lainnya berupa gelar (bangsawan, suku, pendidikan) pangkat/jabatan.3.  W3 = Whenunsur ini adalah menanyakan kapan peristiwa itu terjadi. jadi dalam sebuah berita tentunya akan menyebutkan kapan waktu peristiwa itu terjadi. misal“peristiwa pengeroyokan seorang mahasiswa itu terjadi pada hari kamis siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat”4. W4 = Whereunsur ini menanyakan lokasi kejadian peristiwa (dimana) atau tempat berlangsungnya peristiwa tersebut. contohnya“aksi pengeroyokan tersebut berlangsung tidak jauh dari kampus korban”5. W5 = Whywhy atau kenapa peristiwa itu terjadi. ini menanyakan alasan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. disini penulis di tuntut untuk menguraikan penyebab terjadinya peristiwa. contoh“menurut pengakuan pelaku, korban dikeroyok karena telah menghina pelaku dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada pelaku”6. H = Howpertanyaan How / bagaimana ini menggambarkan suasana dan proses peristiwa terjadi.semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita.boleh dikata berita tanpa unsur diatas bagai sayur tanpa garam. http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/21/unsur-berita-5w1h/

CARA MENULIS BLOG DENGAN RUMUS 5W+IH
CONTOH 
 Pergaulan Bebas di Kalangan RemajaKita lihat contoh dari W5 + H1 di dalam praktek. Pemilihan judul tulisan juga benar2 menarik minat orang untuk membaca. Tulisan ini singkat , jelas dan murni menerapkan kan dalil tsb:Apakah pergaulan bebas itu?
Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.Siapakah korban-korban yang telah terjerumus dalam pergaulan bebas?”KALANGANREMAJA”,banyak sekali remaja-remaja indonesia yang telah mencoreng budaya indonesia atau negara kita ini.Sehingga dapat mengakibatkan rusaknya para penerus generasi kita.
Kapan itu terjadinya? “ pada saat para anak-anak laki atau perempuan mulai mengalami perubahan bentuk badan atau bisa di bilang juga memasuki frase remaja atau pemrosesan menjadi anak remaja secara perlahan seperti bentuk lekuk badan yang berubah,seperti lelaki misalnya ketika dia sudah di sunat mengalami perubahan bentuk postur tubuhnya yang semakin membesar,dan timbulnya sebuah rangsangan ketika berhadapan dengan wanita yang sama seperti itu beranjak dewasa,dan perubahan pada wanita nampak signifikan sekali seperti buah dada yang semakin membesar,pinggul yang berbentuk semakin melekuk,dll
Dimana pergaulan bebas itu berada?
Atau dimana pergaulan bebas itu terjadi?“Pergaulan bebas itu terjadi dimana saja ,seperti di sekolah,lingkungan rumah,teman sepermainan,teman sekolah,teman kuliah,dll. Oleh karena itu perlu diwaspadai para orang tua – orang tua yang harus sigap memberi pengawasan kepada anaknya,bukan hanya di area sekolah saja,ataupun di area kampus,tetapi kapanpun dan dimanapun,peran orangtua itu sangat penting dalam memperhatikan pergaulan anak-anaknya ketika beranjak dewasa.Mengapa pergaulan bebas itu sangatlah penting untuk di dihindari?
“Karena bagi para anak-anak yg beranjak dewasa sangatlah rentan kepada pendiriannya,,mudah terpengaruh buruk dlm pergaulan bebas.Dan kalau tidak ada tindakan antisipasi bisa hancur penerus generasi anak muda di negeri ini untuk kedepannya.Bagaimanakah solusinya untuk menghindari pergaulan bebas tersebut?
“cara menghindari pergaulan bebas itu tersebut di kalangan remaja adalah:Pendidikan yang cukup,pengawasan orangtua yang tak pernah berhenti,serta jangan lupa untuk beribadah untuk mempertebal iman para anak remaja tersebut.http://www.parokiku.org/content/menulis-itu-gampang-rumus-5w-1-h
 Menulis blog dengan “5W + 1H”Seorang blogger yang selalu setia mengutak-atik blog kesayangannya baik itu sekedar  hoby menulis, mengikuti blog contest atau monetize blog dengan mengikuti berbagai bisnis online, tidak akan pernah lepas dari yang namanya menulis.Berbicara tentang menulis, kegiatan yang satu ini tentunya harus memiliki kaidah-kaidah tertentu agar tulisan yang dipersembahkan dapat mencapai sasaran  dan bisa dinikmati pembaca dengan baik.Dalam dunia jurnalistik dikenal rumus “5W + 1H”.  Rumus ini adalah elemen dasar jika seseorang terjun dalam dunia tulis menulis. Arti 5W itu adalah what (apa), when (kapan), where (dimana/ke mana), why (mengapa), who (siapa), dan how (bagaimana). Ketika kita mulai menulis, hal pertama yang kita tetapkan adalah  judul tulisan. Misal judul tulisan yang akan kita buat adalah “manfaat ngeblog untuk remaja.” Seterusnya kita bisa menerapkan rumus 5W + 1H itu dengan langkah-langkah berikut:What : 1. Apa defenisi blog?2. Apa syarat-syarat seorang bisa ngeblog?3. Apa saja yang diperlukan dalam membuat blog? 4. Apa saja yang bisa dituangkan dalam sebuah blog?5. Apa manfaat ngeblog untuk remaja?When : 1. Kapan saat terbaik untuk memiliki blog?2. Kapan saatnya menulis di blog? 3. Kapan waktu terbaik mengurus blog?Where:
1. Dimana kita bisa ngeblog?2. Dimana/ke mana mencari sumber-sumber untuk membuat konten blog?Why: 1. Mengapa remaja perlu ngeblog?2. Mengapa blog menjadi pilihan?Who: 1. Siapa saja yang akan membaca blog?2. Siapa orang-orang yang diuntungkan?How: 1. Bagaimana gambaran kehidupan remaja saat ini?2. Bagaimana agar blog berguna bagi remaja?3. Bagaimana agar blog bisa meningkatkan kreativitas remaja4. Bagaimana agar blog bisa meningkatkan daya imaginasi remaja?5. Bagaimana agar blog bisa menghindarkan remaja dari narkoba?Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, tentunya kita sudah memiliki kerangka tulisan dan menjadi hal yang mudah untuk mengembangkan isi tulisan. Selanjutnya kita tinggal mengembangkan setiap kerangka dengan untaian kata-kata yang mudah dipahami. Dengan rumus 5W+1H, maka semakin banyak pertanyaan dan jawaban yang kita lakukan, maka tulisan akan semakin bagus dan pastinya menulis itu semakin gampang. http://piterbizz.blogspot.com/2011/03/menulis-itu-gampang-kog-asal-dengan-5w.hTeknik Menulis dengan Rumus 5W + 1HDALAM sebuah perbincangan, kawan saya mengatakan, menulis itu gampang-gampang susah. Susah karena bingung bagaimana harus memulai, bingung tak tahu apa yang akan diceritakan. Saya pun menyarankan agar ia menggunakan rumus 5W+1H sebagai panduan dalam menulis. Rumus ini mencakup What, Who, When, Where, Why, How. Sebuah rumus penulisan yang berlaku universal dan mencakup hal-hal dasar yang harus dipenuhi untuk kelengkapan sebuah tulisan. Rumus 5W + 1H ini adalah pedoman dasar penulisan jurnalistik, namun tak salah jika digunakan pula dalam menulis konten blog. Penerapan rumus ini, cukup sederhana, yakni;
·                     WHAT menyatakan apa yang ditulis, menentukan tema apa yang ingin ditulis, semisal tentang peristiwa di sekitar tempat tinggal, masalah sosial atau apapun yang menarik perhatian dan layak diketahui orang lain.
·                     WHO menyatakan tokoh yang terlibat dalam topik yang ditulis. Bila tokoh itu tak cukup dikenal oleh pembaca, maka kewajiban penulis untuk “memperkenalkan” si tokoh dengan menjelaskan siapa dan apa perannya dalam peristiwa yang ditulis.
·                     WHEN menyatakan waktu kejadian dari peristiwa yang diceritakan (WHAT). Jika itu sebuah peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal penulis, maka ceritakanlah kapan peristiwa itu terjadi.
·                     WHERE menyatakan tempat terjadinya peristiwa. Keterangan tentang tempat ini dapat ditulis secara lengkap, misalnya dengan menyebutkan nama jalan, nama kota atau nama tempat lainnya agar mudah dikenali.
·                     Sementara WHY menyatakan mengapa peristiwa itu terjadi. Dalam hal ini, mesti diceritakan apa yang menjadi latar belakang dari peristiwa, bisanya sisi inilah yang menjadi bagian paling menarik dari peristiwa.
·                     Kemudian H adalah HOW yang menerangkan bagaimana peristiwa terjadi, paparannya mencakup proses terjadinya peristiwa secara kronologis.
Inilah unsur-unsur dasar yang patut dipenuhi agar tulisan lengkap dan informatif, jangan lupa ketepatan data dalam memenuhi unsur-unsur tulisan itu. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman akibat informasi yang kurang akurat. Selanjutnya, memperhatikan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar, pilihan kata yang tepat, serta memparkan peristiwa secara detail agar tulisan yang dihasilkan informatif. Tambahkan pula data yang relevan agar informasi yang disajikan lebih akurat.



Kamis, 03 Oktober 2013

ANTROPOLOGI BUDAYA

TRADISI MALAM SATU SYURO PADA ETNIS JAWA

 Upacara Malam 1 Syuro ini, simbol-simbol atau pesan yang terkandung didalamnya mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat desa Trowulan, mojokerto. Pesan atau simbol tersebut menunjukkan bahwa dalam upacara ini masyarakat harus bisa melestarikan budaya warisan dari nenek moyang terdahulu. Penelitian yang masuk pada kelompok explorasi ini didasari atas fenomena tradisi adat kejawen yang dilakukan setiap tahun baru jawa. Dan yang menarik untuk dilakukan penelitian ini adalah apa pesan komunikasi di balik upacara malam 1 suro.
Untuk mendapatkan pengetahuan yang lengkap maka hasil penelitian harus mendeskripsikan tradisi suroan yang dilakukan setiap tahun di Trowulan. Teori yang dijadikan landasan
(1) Reasoned Action
(2) Teori Efektivitas pesan.
Melalui dua landasan teori ini sebagai dasar untuk menemukan apa makna komunikasi dibalik permasalahan. Gambaran tentang malam 1 suro, yang pertama memilih lokasi penelitian yaitu Desa Trowulan, sebab setiap tahun dalam bulan jawa di sebuah pendopo agung ada tradisi tersebut. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme, membangun ide tentang peristiwa yang terjadi dalam berbagai cara dan terpola secara relatif. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan penarikan kesimpulan bersifat khusus ke umum, dari fenomena yang ada dihubungkan dengan teori.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan menetapkan paguyuban amung tani sebagai responden, mereka yang setiap tahun melakukan upacara malam 1 suro di pendopo agung, Trowulan. Cara memperoleh data dengan menggunakan strategi ”permisi masuk” pada kepala desa dan bertemu tokoh masyarakat. Teknik penyajian data yang di peroleh dari lapangan berupa data lokasi life story responden, dan data untuk menjawab permasalahan yakni pesan komunikasi upacara malam 1 suro pada masyarakat kejawen. Teknik keabsahan data dengan cara triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi teori.

Hasil penelitian di Trowulan menunjukkan bahwa pesan-pesan yang terkandung dalam upacara malam 1 suro adalah (1) Ritual Sakral, (2) Seni Tradisional yang perlu dilestarikan, (3) Kegiatan komunikasi yang memiliki makna, (4) Grebeg 1 suro sebagai komunikasi sosial, (5) Macapat sebagai kebersamaan, (6) Pagelaran Wayang sebagai media komunikasi.
Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro, dimana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah yang diterbitkan oleh Sultan Agung. Berlatar belakang dari 1 Muharram di jadikan sebagai awal penanggalan Islam oleh Khalifah Umar Bin Khathab, seorang khalifah Islam di jaman setelah Nabi Muhammad wafat .Pada tahun 931 H atau 1443 tahun jawa baru, yaitu pada jaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara system kalender Hijriyah dengan system kalender jawa pada waktu itu.
Diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.
Banyak pandangan dalam masyarakat Jawa yang menganggap kramat, terlebih bila jatuh pada jumat legi, karena malam 1 suro dikaitkan dengan hal-hal mistis dan berfilosofis. Namun sesunguhnya ada banyak latarbelakang historis peristiwa penting yang terjadi di bulan Suro, khususnya penganut agama Islam, yang tentu saja berafiliasi dengan kebudayaan Mataram Jawa-Hindu. Untuk sebagian masyarakat Jawa pada malam satu suro dilarang untuk kemana mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.
Dalam antropologi (Koentjaraningrat, 1985:243) mengemukakan bahwa upacara-upacara ritual, baik secara kolektif maupun individual, pelaksanaannya harus memenuhi komponen tempat upacara, saat upacara, alat-alat upacara, dan orang-orang yang melakukan upacara. Begitupun dengan tradisi malam satu suro ini. Ada berbagai ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai pelaksana dalam upacara ini, mempersiapkan alat – alat upacara, melaksanakaan rangkaian ritual, dan sebagainya. Hal ini akan diperjelas dalam sub bab pembahasan. Pada dasarnya Orang-orang Jawa menjalani ritual malem 1 Suro dengan berbagai maksud, yang utama adalah mengharapkan perubahan hidup yang lebih baik di tahun akan datang yang akan dijalaninya.


PERINGATAN DAN RANGKAIAN ACARA MALAM SATU SYURA

Acara Kirab Pusaka Kerajaan di Kasunanan Surakarta berkeliling kota menjelang tengah malam 1 Suro, mubeng beteng keliling benteng Keraton Jogja tanpa berkata sepatah kata pun, pencucian benda-benda pusaka (jimat tradisional) di Keraton Kesepuhan Cirebon, ritual Kirab Tumuruning Maheso Suro di kota Bantul Jawa Tengah berikut acara mendengarkan ramalan Mbah Jokasmo yang konon sebagai mediator kanjeng ratu kidul yang diyakini masyarakat setempat sebagai penguasa laut selatan. Dan di Jawa Timur tidak kalah seru, bertempat di area pasarean (pemakaman keramat) Gunung Kawi berbagai acara digelar, ada pertunjukan wayang kulit, barongsai dan juga acara keliling pendopo sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam dengan setiap saat berhenti di depan pintu sisi utara, timur, selatan dan barat sambil menghormat ke dalam makam, dengan maksud ngalap berkah, mengharap keberuntungan dan niatan lainnya.
# Malam 1 Suro bagi warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Dalam perjalanan sejarahnya Persaudaraan Setia Hati Terate memiliki tradisi suroan atau dalam bahasa sederhananya menyambut tanggal 1 muharam, yang menjadi sakral dalam penyambutan tanggal tersebut adalah serangkaian ritual seperti cuci mori/kain kafan yang di dapat saat pengesahan jadi warga PSHT dan puter gelang (mengililingi kampung tepat pukul 00.00 dengan berjalan kaki). Mayoritas warga PSHT masih menganggap ini sebagai ritual beraroma mistis dan berorientasi kesaktian, kedigjaya-an, kekuatan magis dsb,
Tidak semua warga PSHT yang mengerti, akan tetapi beberapa warga yang mengerti makna 1 suro dengan benar, ritual “puter gelang” adalah bagian dari pengejawantahan napak tilas keprihatinan leluhur dalam mengemban tugas moral untuk membumikan kebaikan atau dalam bahasa SH terate-nya “memayu hayuning buwono” adapun “kebaikan” dimaksud adalah kebaikan kepada segenap penghuni bumi/alam semesta. harapannya dengan ritual puter gelang, warga SH terate dapat memaknai lebih dalam arti keprihatinan, kesederhanaan, dan kesabaran agar ditahun baru hijriah ini kita dapat lebih bijak menggunakan sisa hidup yang berkurang seiring dengan bertambahnya tahun.
           

Namun bukan hanya Pencak silat ini yang memiliki tradisi yang sama  tapi perguruan lain juga meramaikan dalam suroan ini yaitu Pencak Silat Tunggal Kencer (PSTK) dan Setia Hati Winongo (SHW). Dulu banyak orang yang mengetahui bahwa tiga Pencak Silat tersebut bersaudara, akan tetapi selalu bentrok dalam serangkaian ritual tsb. Itu dikarenakan makam leluhur yang masing - masing   sama dan untuk berziarah mendo’akan di makam pendiri Pencak Silat tersebut. Pada awalnya masih rukun akan tetapi bentrok karena beda keyakinan.
Dan sampai saat ini pun Pencak Silat tsb selalu bentrok, oleh karena itu polisi  di madiun selalu berjaga – jaga guna memisah perselisihan antar Pencak Silat tsb.

# Tradisi Jawa
Dalam tradisi adat jawa Ritual di malam 1 suro yang biasanya masih rutin di jalankan diantaranya;
1)   Ngumbah keris
Ngumbah Keris adalah tradisi mencuci/membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya. Dalam tradisi masyarakat Jawa, ngumbah keris menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya waktu tertentu. Lazimnya ngumbah pusaka dilakukan hanya sekali dalam satu tahun yakni pada bulan Suro. Oleh karena ngumbah keris mempunyai makna dan tujuan luhur, kegiatan ini termasuk dalam kegiatan ritual budaya yang dinilai sakral.

2)   Kumkum
Kungkum adalah berendam di sungai besar, sendang atau sumber mata air tertentu, Yang paling mudah ditemui di Jawa khususnya di seputaran Yogyakarta adalah Tirakatan (tidak tidur semalam suntuk) dengan tuguran (perenungan diri sambil berdoa) dan Pagelaran Wayang Kulit.

3)   Tarakat
Ritual Tirakatan berasal dari kata Thoriqot atau Jalan, maknanya adalah kita berusaha mencari jalan agar dekat dengan Allah. Dengan kita melakukan ritual ini tanpa disadari ternyata kegiatan tirakatan ini juga telah meningkatkan kemampuan ketingkat yang lebih tinggi lagi, berupa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, maupun kemampuan fisik dan pengolahan bathin kita untuk menghadapi berbagai cobaan dan tantangan yang kita hadapi.
4)   Tapa Bisu
Tapa Bisu atau mengunci mulut yaitu tidak mengeluarkan kata-kata selama ritual ini. Yang dapat dimaknai sebagai upacara untuk mawas diri, berkaca pada diri atas apa yang dilakoninya selama setahun penuh, menghadapi tahun baru di esok paginya.
Seperti tradisi Tapa Bisu yang di lakukan di kota Jogja , mereka melakukan untuk memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dengan harapan diberikan yang terbaik untuk Kota Jogja.


INDEKS

Setiap bangsa memiliki sesuatu yang dinilai dan dihargai sangat tinggi. Bahkan dianggap sebagai nilai yang sangat menantang dalam pengaturan dan pengendalian kehidupan sosial kultural bangsa tersebut. Hal tersebut dinamakan oleh para ahli dengan nama “ Sistem Nilai Budaya Bangsa”. Sistem nilai budaya merupakan suatu konsepsi yang abstrak dan tinggi, merupakan dasar dari semua aturan – aturan sosial yang berlau, antara lain adat-istiadat, norma – norma, hokum adat dan kebiasaan sosial, sistem sosial dan lain – lain. (Kahl,J.A, 1988:9, dalam Simanjuntak,B.A 2010:2).
Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat – istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai budaya merupakan konsep – konsep mengenai sesuatu yang ada dalam alam pikiran sebagian besar dari masyarakat yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi pada kehidupan para warga masyarakat tadi. Walaupun nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup manusia dalam masyarakat, tetapi sebagai konsep, suatu nilai budaya itu bersifat sangat umum, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata (Koentjaraningrat, 2009:153).



Menurut C.Kluckhon berkaitan dengan orientasi nilai budaya, terdapat 5 hakekat yang melandasi individu atau kelompok menentukan pada taraf mana sistem nilai budaya yang masih dianut., yakni:

1. Masalah hakekat dari hidup manusia ( selanjutnya disingkat dengan MH)
2. Masalah hakekat dari karya manusia ( selanjutnya disingkat dengan MK)
3. Masalah hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu ( MW)
4. Masalah hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ( MA )
5. Masalah hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (MM)

Definisi kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Beberapa contoh sebagai berikut:
a)    Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai seperorganik.
b)   Andreas Eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur social, religious, dan lain-lain, ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c)      Edward B. Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d)   Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e)    Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya.
f)    M. Jacobs dan B.J. Stern berpendapat bahwa kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
g)   Dr. K. Kupper mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
h)   William H. Haviland berpendapat bahwa kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
i)     Ki Hajar Dewantara mengatakan kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
j)     Francis Merill mengatakan kebudayaan itu pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social dan semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
k)   Bounded et.al mengatakan kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
l)  Mitchell (Dictionary of Soriblogy) mengatakan kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
m) Robert H Lowie mengatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

n)   Arkeolog R. Sokmono mengatakan kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.